Indonesia & UEA Jajaki Sinergi Pengembangan Digital Education di Madrasah

By Abdi Satria


nusakini.com-Abu Dhabi- Indonesia dan Uni Emirat Arab menjajaki kerjasama dalam pengembangan digital education di madrasah dan sekolah. Rencana kerjasama ini dibahas bersama oleh Menag Fachrul Razi dan Direktur Organisasi dan Kerjasama Internasional Pendidikan Kementerian Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) Dr. Ammar Al Mualla di Abu Dhabi. Hadir juga, Menteri Energi dan Industri UEA Dr. Suhail Faraj. 

“Kami dan UEA memandang perlu pengembangan kerjasama terutama dalam bidang Penerapan Pendidikan Digital pada Madrasah di Indonesia,” terang Menag di Abu Dhabi, Minggu (15/12). 

Menurut Menag, rencana kerjasama ini selaras dengan program prioritas Pemerintah dalam upaya membangun SDM yang unggul. Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab sedang menyusun dan membahas draf Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah UAE dan Implementing Arrangement (IA). 

“Ruang lingkup kerjasama ini antara lain menyangkut pembentukan Komite Pengarah Bersama (a Joint Steering Committee) dalam rangka implementasi program Penerapan Teknologi Digital dalam Pendidikan,” jelas Menag. 

“Kami juga akan bekerjasama dalam pengembangan Software Platform dan Konten Digital untuk sejumlah matapelajaran. Termasuk juga pelatihan bagi Guru Matematika dan Pengelola Program. Tadi saya juga mengusulkan matapelajaran Bahasa Arab,” lanjutnya. 

Dikatakan Menag, program ini juga akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, program ini tidak hanya untuk madrasah, tapi juga sekolah. UAE dipilih karena sudah memiliki best practice penerapan digital education yang efektif dan efisien. Penerapan digital di UAE terbukti dapat mengefisienkan biaya-biaya operasional pendidikan untuk program yang berorientasi pada mutu SDM.  "Kita ingin mencoba menerapkan hal tersebut di madrasah," ucapnya.  

Menag berharap fase pertama kerjasama ini bisa berlangsung pada 2020 – 2022 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Arab. Targetnya adalah 100.000-300.000 siswa, kelas 7, 8, 9. “Pada tahap ini akan dibangun pengembangan a big data control center platform,” jelasnya. 

Untuk fase kedua, akan dilakukan pengembangan program untuk matapelajaran lainnya. Sasaran program bertambah dari kelas 7 sampai 12. “Tahap ketiga, akan dilakukan perluasan matapelajaran dan Kelas mulai dari TK/RA sampai Kelas 12,” tandasnya. (p/ab))